Beberapa waktu lalu, aku dapat kesempatan yang cukup bikin jantung deg-degan jadi leader dalam sebuah workshop pemantapan untuk teman-teman perawat dan bidan di rumah sakit tempatku bekerja. Buatku pribadi, ini bukan pengalaman pertama terlibat dalam pelatihan. Tapi kali ini rasanya beda, karena tanggung jawabnya jauh lebih besar. Bukan cuma bantu-bantu, tapi benar-benar memimpin jalannya kegiatan ini dari awal sampai akhir.
Jujur, aku bukan pelatih bersertifikat lengkap. Tapi selama ini aku sering ikut ngurusin diklat internal dan pernah juga jadi pembicara di pelatihan nasional online, kayak Hiperkes untuk tenaga medis. Jadi, meskipun nggak punya “title” resmi, aku tetap berusaha total dan belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, terutama dari orang-orang hebat yang pernah jadi penggerak kegiatan serupa.
Yang bikin makin menantang, workshop ini harus jalan dalam waktu 3 minggu, dibagi jadi 4 batch, dan diikuti sekitar 200 perawat dan bidan. Tantangannya bukan cuma soal materi atau pelaksanaan, tapi juga soal menyusun jadwal yang pas. Bayangin aja: mereka semua tersebar di banyak unit, punya jadwal dinas 3 shift, dan kita tetap harus jaga supaya kegiatan ini nggak ganggu hari libur mereka. Tapi PUJI TUHAN, semua bisa diatur dengan dukungan banyak pihak yang solid.
Selama pelatihan berlangsung, banyak kejadian seru yang benar-benar nggak terduga. Misalnya, perawat yang biasanya kerja di area rawat jalan yang sehari-hari nggak pegang infus ternyata justru tampil jago saat praktik, terutama dalam komunikasi terapeutik dan keluwesan saat hands-on. Di sisi lain, perawat yang dikenal paling jago nge-infus karena tugas di unit favorit malah kelihatan takut saat ditusuk jarum infus, bahkan ada yang hampir nangis dan panik. Di situ aku sadar, pengalaman memang penting, tapi rasa percaya diri dan kenyamanan juga punya peran besar.
Lucunya lagi, beberapa tenaga kesehatan lain yang bukan perawat atau bidan juga pengen ikut belajar infus. Dan, mereka berhasil! Bahkan ada yang langsung bisa pasang infus pakai jarum ukuran besar yang biasanya dipakai buat pasien operasi. Keren banget. Ada juga yang bawa vitamin injeksi sendiri buat dicampur ke cairan infus waktu praktik. Kreatifnya luar biasa!
Tapi dari semua momen itu, yang paling bikin hati hangat adalah semangat para peserta. Meskipun ada yang lagi puasa, nggak enak badan, atau baru aja lepas shift panjang, mereka tetap datang dan ikut kegiatan ini dengan antusias. Bahkan ada yang bilang, “Kapan lagi bisa belajar langsung, bareng-bareng, sambil praktik gini?”
Yang bikin aku makin terharu, nggak ada satu pun dari mentor atau panitia yang mengklaim kesuksesan acara ini sebagai hasil kerja pribadi. Semua bilang ini karena kerja tim. Kita saling bantu, saling topang, dan punya tujuan yang sama: pengembangan diri dan peningkatan mutu layanan.
Setelah semua batch selesai, aku cuma bisa bilang: aku bersyukur banget. Walau sempat minder di awal karena merasa bukan yang paling ahli dalam praktik lapangan, ternyata aku bisa juga memimpin tim dan ngejalanin kegiatan ini dengan baik. Dan sekarang, aku justru makin semangat buat terus berkontribusi, melanjutkan ide-ide seru lainnya yang bisa mendukung peningkatan kualitas tenaga kesehatan di tempatku bekerja.
“Perawat dan bidan bukan hanya bekerja dengan tangan, tapi juga dengan hati. Dan leadership bukan tentang berada di depan, tapi tentang memastikan semua orang bisa maju bersama.”
"Leadership is not about being in charge. It is about taking care of those in your charge."
(Simon Sinek)
Dan terakhir, aku mau bilang terima kasih yang sebesar-besarnya buat semua pihak yang udah bantu dan dukung kegiatan ini. Secara khusus, buat dr. Retha, dr. Dewi, Ka Lenny, Mbok Ambar, Eda KC, Mba Lina, Sist Siska, Dede LC, Bro Nunug, Bro Dandy, Bu Empit, semua mentor, vendor alat, sponsor internal maupun eksternal, tim Keperawatan, Farmasi, IT, HRD, Marketing, GAT termasuk teman-teman outsourcing, dan banyak lagi yang nggak bisa aku sebut satu per satu. Kalian semua luar biasa. Tanpa kalian, kegiatan ini nggak akan semeriah dan sebermakna ini.
Semoga semangat kita nggak berhenti di sini. Yuk, terus bergerak, belajar, dan tumbuh bareng demi pelayanan yang makin berkualitas! 💙 Berkalem, Berkah Dalem.
0 komentar:
Posting Komentar