Setelah dua dekade memendam kerinduan, akhirnya langkah kaki ini kembali menjejak tanah Bali — bukan lagi dalam balutan study tour remaja, melainkan sebagai sebuah keluarga kecil yang bertumbuh bersama waktu.
Sejak hari pertama pernikahan, kami tahu bahwa perjalanan seperti ini tidak akan mudah diraih. Pekerjaan yang menuntut tanpa mengenal tanggal merah, ritme hidup yang cepat, dan prioritas keluarga membuat angan-angan honeymoon atau liburan panjang hanya menjadi wacana. Tahun demi tahun berlalu, hingga pada akhirnya, dengan anak pertama yang sudah masuk sekolah dasar dan adik kecilnya cukup besar untuk ikut berpetualang, kesempatan itu tiba.
Tanpa banyak pertimbangan, kami mengambil keputusan nekat — mencari biro perjalanan di sela-sela rutinitas, menemukan "Wisata Bali OKE" lewat pencarian sederhana, dan segera mengunci tanggal keberangkatan. Ramadhan 2025 menjadi saksi keputusan besar itu.
Kami memilih paket tour 3 hari 2 malam, dengan akomodasi di Hotel Grand Livio Kuta yang nyaman dan ramah keluarga. Keberuntungan pun berpihak saat kami dipertemukan dengan Kak Alfan, driver sekaligus tour guide profesional dari Wisata Bali OKE. Dengan keramahan, kesabaran, dan perhatian terhadap kenyamanan anak-anak, Kak Alfan menjadikan setiap destinasi terasa lebih hidup.
Setiap kunjungan ke tempat wisata terasa menyenangkan: tidak terburu-buru, penuh kehangatan, dan sarat cerita. Dari tempat makan pilihan, rute perjalanan, hingga tips lokal, semuanya mengalir alami berkat pendampingan Kak Alfan.
Di hari ketiga, setelah menyelesaikan paket tour, kami memutuskan melanjutkan petualangan secara mandiri. Berbekal pencarian cepat melalui aplikasi daring, kami menemukan Hotel Brits Legian — pilihan yang ternyata melampaui ekspektasi. Dua malam terasa begitu singkat di hotel yang menawarkan kenyamanan luar biasa.
Untuk menjelajahi sudut-sudut Bali lebih bebas, kami menyewa mobil kecil dari Bali Harum Trans, rekomendasi dari seorang sahabat lama Titus, yang akhirnya kami juga sempat berjumpa dengan keluarga barunya di Bali. Mobil kecil yang kami sewa itu membawa kami ke banyak tempat, termasuk ke Gereja Katedral Denpasar untuk mengikuti misa mingguan — sebuah momen spiritual yang mempererat perjalanan batin kami sekeluarga.
Semua berjalan dengan harmoni: rejeki yang datang tepat waktu, kesempatan yang diambil dengan keberanian, dan Bali yang menyambut kami dengan tangan terbuka.
Pulau Dewata, terima kasih untuk kenangan ini. Sampai bertemu lagi — mungkin dalam perjalanan yang lebih panjang, lebih berani, dan tetap penuh keajaiban.
0 komentar:
Posting Komentar