Jantungku berdetak cepaat,
ketika untaian kata itu terucap dari bibirmu.
Pecah berserak luluh hati mengadu
Tak tertahan ingin luap meronta
Benamkan perih rasa terpatri kecewa
Kadang resah harapku terpendam amarah
Tinggalkan hilang terjang lara
Hanyut hingga terbawa
Menepi di perasingan dan tak berarti lagi
Terus berulang tak hanya itu
Lebih dari ketidakpedulianmu
Berpaling bahkan pergi habis kau lukai
Seakan tak bersalah cobalah kau adili dirimu sendiri
Dan tak akan mampu kau mau mengerti
Terkecuali maaf yang berkali sering kau ucap
Bukan berarti dapat mengobati luka kau toreh
Bahkan merapuhkan hampir berhenti denyut nadi
kamu ragu! kamu penasaran!
aku lebih ragu! aku lebih penasaran!
jika aku lebih mendengarkan seruan ibuku,
aku tak akan mampu bertahan dan mempertahankannya sampai
SEKARANG.
Yogyakarta (Seturan), Rabu 07 November 2012.
Theresia Endah Purnomo Sarie
1 komentar:
tak kan pergi tanpa sebab
tak kan meninggalkan tanpa alasan
kadang diri kita tak memenuhi harapannya
atau ada orang ketiga yg mengusik kehidupan dan masa lalunya
laksana burung dara, bangau, ataupun unggas lain
mereka tak akan pergi jika tdk ada alasan
hati2 terhadap diri sendiri
apa yg kita maui dan kita pahami, belum tentu dia maui dan dia pahami
kepergiannya akan membuat kita menyesal yg tersembunyi dalam rasa kecewa
rasa sakit karena kecewa menyembunyikan penyesalan diri
percayalah, itu yg akan terjadi
aku sudah mengalaminya.
Posting Komentar