Pro Ecclesia Et Patria

Bila hatimu terasa berat hadapilah dengan senyum. Bila bebanmu terasa berat hadapilah dengan senyum. Bila imanmu terasa goyah hadapilah dengan doa. Bila terangmu terasa redup panggilah nama Kristus.

Jumat, 30 Mei 2014

Penyerangan Umat Katolik DIY saat Doa Rosario (diduga serangan Ormas Radikal)

Air mataku mulai meleleh, 
Pengrusakan kembali terjadi, 
Seperti tragedi yang pernah ada
Di pertengahan tahun 2006 lalu, mataku menyaksikan...
Di rumah umat di wilayah Bekasi
Ditengah alunan doa Salam Maria, dalam Doa Rosario


Dipaksa untuk menghentikan ritual keagamaannya, 
Tanda tangan diatas meterai, 
atas keinginan salah satu ormas : untuk dibubarkan dan tidak ada kegiatan keagamaan di lingkungan RT setempat. 
Kini, ketika mendengar wilayah tempat tinggalku yang dibawah lindungan Sultan. Tragedi pembubaran doa rosario yang digelar di rumah umat kembali terjadi,  Dimulai dari penganiayaan jemaat, perusakan rumah mililk Direktur Penerbitan Galang Press. Rumah Julius Felicianus,  komplek perumahan STIE YKPN, Desa Tanjungsari, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik Sleman DIY... ( Gambar 1 : Ilustrasi Doa Rosario bersama di rumah umat)


Sejarah mencatat,
kamis malam 29 Mei 2014, tragedi ini terjadi.
Ketika tengah Bulan Maria, Rosario Suci digelar.
Jemaatpun terusik kekhusyukan dalam doanya, 
karena segelintir ormas tak bertanggung jawab, 
Yang mungkin terlalu kekeh dalam mempelajari ajarannya,
Sampai tidak lagi peduli dengan keanekaragaman disekitarnya.

Yogyakarta yang selama ini kukenal sangat aman, 
Saling menghargai dan menghormati,
Kerukunan umat beragama disini terjalin dengan sangat baik dari puluh bahkan ratusan tahun yang lalu.
Kini harus tersorot dunia karena tindakan yang konyol ormas yang tidak mengerti arti Bhineka Tunggal Ika.



(sumber Foto: Fb Rm. Aloys Purnomo) 


Sumber berita yang kudapat, 
Pada pukul 20.20 waktu setempat,
Sekelompok orang tak dikenal datang, sekitar delapan orang banyaknya,
Melempar batu, mengenai jemaat yang tengah berdoa.
menjatuhkan sepeda motor para jemaat yang diparkirkan didepan rumah tempat mereka melaksanakan ibadah rosario.
Tumah Julius saat ibadah rosario berlangsung itupun tak luput dari pengrusakan ulah ormas tersebut.
Keji! Bengis!! Jemaat pun dipukulnya oleh mereka.
Jerit tangis dan teriakan jemaat yang tidak dihiraukan oleh mereka.
Sampai ada jemaat yang harus dilarikan ke rumah sakit, 
untuk mendapatkan penanganan medis.
Tindakan mereka ini seperti manusia beragama tetapi tidak beriman.
Apakah ini yang kalian namakan "kepuasan iman? Ingin dikatakan jagoan?"

`(Gambar 3: Ilustrasi pembubaran kegiatan keagamaan)


Ketika Ormas tersebut bertindak, 
Julius sang pemilik rumah mengenali salah satu anggota ormas tersebut, 
Iya....
"Salah satu pelakunya tetangga saya sendiri. Dia mengontrak tepat didepan rumah saya, atas nama AB." 
Ketika Julius dipukulnya, 
Kelompok ormas tersebut berteriak:
"Saya suruhan sutaz JUT" setelah itu mereka pergi meninggalkan rumah Julius.

Wahai sodara, 
Menjadi warga tamu, inikah rasa hormatmu terhadap sekitarmu?
Mengapa kamu mengatas namakan suatu organisasi dan nama pemuka agama, sebagai kedok?
Dari manakah asalmu, kawan?
Bhineka Tunggal Ika, 
Itu dasar negara ini, Indonesia Raya.
Apakah kalian tidak pernah sekolah? di ajari pendidikan dasar kewarganegaraan?
Wahai sodara, 
Kalian tidak berhak melakukan tindakan kriminalisme berkedokan agama.

Saat ini Polda DIY sedang memburu para pelaku. Semoga suasana ini cepat kembali baik.
Kerukunan umat beragama, harga mati untuk dipertahankan.
Agama tidak mengajarkan kejahatan! 
Tuhan Yesus Memberkati, Amin.

Kekerasan bukanlah satu2nya cara untuk menyelesaikan masalah. Kekerasan adalah cara bodoh dan konyol!! Sempitnya pemikiran dan pemahaman thdp esensi / nilai-nilai ajaran agama ini akan melihat keragaman agama lain sebagai lawan yang menakutkan (musuh).
Ingat, jangan mengabaikan nilai2 keadilan dan kebenaran dalam menjalankan kegiatan keagamaan. Jadikanlah agama sebagai motivasi yang baik, bukan kekerasan! Kekerasan akan menjadikan hal kekeliruan para pemimpi agama.Ingat,Karena Nila setitik , rusak susu sebelanga! Jangan sampai terdengar suar2 Umat beragama kini lebih mementingkan kuantitas ketimbang kualitas.


(Julius yg tengah luka, sumber: tempo koran online)
Teriring salam dan doa,
Yogyakarta 30 Mei 2014.
-tepsarie-

sumber berita: 
http://beresnews.com/menu-detail-artikel.php?idart=3509&diel=6ea811804beb6ffc30b5dcfceeff5483
http://www.intelijen.co.id/pelaku-penyerangan-rumah-bos-galang-press-yogya-bukan-fpi/
http://www.tempo.co/read/news/2014/05/30/058581238/Umat-Katolik-Diserang-Ahmadiyah-Ikut-Khawatir
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/508201-video--jemaah-di-yogya-diserang-saat-beribadah


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Prabowo & Hatta dukung FPI ..hadohhh..suram masa depan Indonesia. Mungkin merasa sudah ada yg melindungi yaitu Prabowo payah...belum jadi aja dah anarkis dan menghalalkan segala cara.0 Mungkin Galang Press dianggap telah membahayakan pihak-pihak tertentu dengan buku yang diterbitkannya. cobalah datang ke Kupang biar kalian tau "baikx" orang kupang kayak gimana kl diserang gitu. smoga Julius dll segera pulih. memaafkn saja krn Tuhan yg akan membalas :)